Selenium adalah mineral dan nutrisi penting untuk melawan penyakit seperti kanker dan penyakit jantung. Selenium adalah sinergis dengan vitamin E, yang berarti bahwa keduanya bekerja sama-sama kuat. Keduanya adalah antioksidan kuat yang membantu mencegah atau memperlambat penuaan dan pengerasan jaringan melalui oksidasi. mineral selenium ini penting untuk banyak fungsi tubuh dan dapat ditemukan di setiap sel tubuh, yang terutama pada ginjal, hati, limpa, pankreas, dan testis. Pada laki-laki, setengah dari selenium tubuh berkonsentrasi di testis dan bagian dari saluran sperma atau sekitar kelenjar prostat.
Selenium adalah senyawa mineral non logam yang membentuk asam aminoselenosistin dan selenomethionin.Selenium dalam bentuk murni tidak mudah ditemukan dari alam. Dalam tubuh manusia, selenium menjadi elemen nutrisi dasar yang berfungsi sebagia kofaktor dalam berbagai sistem reduksi enzim antioksidan, misalnya glutathion peroxida.
Elemen selenium bernomor atom 34 dengan simbol kimia Se pertama kali ditemukan oleh Jacob Berzelius yang kemudian menamakan senyawa tersebut selenium, berasal dari bahasa yunani, Selene, yang secara harafiah berarti bulan. Dinamakan sebagai bulan karena ditemukan berbagai kesamaan ciri dengan unsur yang dikenal sebelumnya, tellurium, yang diambil dari kata Bumi dalam bahasa yunani.
Berbagai penelitian epidemiologi (ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit epidemi) terhadap selenium secara korelasi menemukan bahwa defisiensi selenium yang diukur melalui kadar selenium dalam darah menyebabkan peningkatan resiko penyakit kanker,diabetes, HIV/AIDS dan tuberkulosis. Pemberian suplemen selenium pada beberapa jenis hewan pengerat secara implisit memberikan hasil positif dalam pengobatan beberapa tipe kanker. Meski demikian, dalam test terhadap manusia, penambahan suplemen selenium gagal membuktikan efek kemoterapi terhadap sel kanker yang tumbuh. Juga belum dapat disimpulkan secara pasti bahwa penambahan suplemen selenium bisa membantu meningkatkan tingkat harapan hidup pada manusia.
Dalam bidang kesehatan, selenium sangat menarik perhatian karena kemampuannya berperan aktif sebagai antioksidan alami tubuh dimana antioksidan tersebut melindungi sel-sel jaringan tubuh dari kerusakan. Selenium secara medis sudah dipergunakan untuk mencegah terjadinya kanker prostat karena selenium terbukti menurunkan resiko terkena kanker prostat meski tidak terbukti untuk kanker yang lain, misalnya kanker paru-paru atau kanker rektal. Selain itu selenium juga diteliti berkaitan dengan banyak kondisi kesehatan seperti pengobatan asma, radang sendi hingga tingkat kesuburan serta obat anti ketombe.
Berikut manfaat mengkonsumsi selenium:
Menangkal radikal bebas
Tubuh setiap orang memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas yang bisa menghancurkan sel dan menimbulkan berbagai penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung dan penuaan dini. Di dalam tubuh, selenium bekerja sama dengan vitamin E sebagai zat antioksidan untuk memperlambat oksidasi asam lemak tak jenuh.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Selenium diketahui memperbaiki sistem imunitas (kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar tiroid. Hasil penelitian belakangan ini yang memastikan bahwa selenium dapat mencegah kanker (termasuk kanker kulit akibat paparan matahari) menambah pamornya sebagai mineral yang bermanfaat besar untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh manusia.
Mempertahankan elastisitas jaringan
Bersama vitamin E, selenium berfungsi mempertahankan elastisitas jaringan dan bila kadar selenium berkurang maka tubuh akan mengalami penuaan dini, yaitu kondisi sel yang rusak sebelum waktunya.
No comments :
Post a Comment